Sabtu, 20 November 2010

Harga Beras Naik

RIAU--MICOM: Harga berbagai jenis beras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, dalam sepekan terakhir terus mengalami kenaikan.

"Kenaikan harga beras karena pasokan dari agen belum masuk, sementara persediaan pedagang sudah menipis. Hal ini karena sebelumnya pasokan beras kami terendam air akibat banjir," kata Tamsir Nasutiaon (65), pedagang beras di pasar tradisional Pasir Pengaraian, Sabtu (20/11).

Ia menjelaskan, rata-rata kenaikan harga beras mencapai Rp500 per kilogram (kg).

Tamsir memperkirakan pada awal pekan depan harga beras akan kembali normal, sebab agen sudah kembali mengantar pasokan beras lagi.

Harga beras jenis Apel, kata dia, saat ini dijual dengan harga Rp7.000 per kg dari sebelumnya Rp6.500, beras Ramos Rp8.700 per kg dari Rp8.200, beras Kuku Balam Rp8000 per kg dari sebelumnya Rp7500 per kg.

Kemudian harga beras Sokan Rp8.500 per kg dari Rp7.800, dan terakhir harga beras IR 64 dijual Rp6.700 dari sebelumnya dijual dengan harga Rp6.500 per kg.

Kenaikan harga beras juga dikatakan pedagang beras lainnya, Hj Suryatun (52), bahwa naiknya harga beras itu disebabkan musibah banjir pada Rabu (17/11), sehingga banyak beras yang tidak bisa dijual lagi, akibat sudah terendam air.

"Jika tidak terjadi musibah banjir, sebenarnya pasokan beras itu mencukupi, tapi karena stok menipis jadi wajar jika harga beras naik," tuturnya.

Seorang ibu rumah tangga, Masriah (34) yang ditemui ANTARA, mengaku hanya bisa pasrah dengan kenaikan harga beras, sebab semua di luar kehendak manusia.

Menurut dia, musibah itu seharusnya dijadikan pelajaran untuk semua umat, sehingga ke depannya dapat terhindar dari musibah lain.

"Memang beras itu jenis kebutuhan pokok, meskipun harganya naik jika semua penyebabnya musibah maka kita hanya terima dan sabar saja," ujarnya.