Rupiah Menguat ke Rp8.641 per USD
                                         Ilustrasi
JAKARTA - Nilai  tukar rupiah bergerak menguat di akhir perdagangan awal pekan ini  kendati nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah, menurut  kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada akhir perdagangan awal pekan ini,  Senin (11/4/2011) menguat ke Rp8.641 per USD, dibandingkan dengan  perdagangan pada akhir pekan lalu yang sebesar Rp8.656 per USD.
Sementara  menurut yahoofinance, rupiah parkir ke Rp8.652 per USD dengan  kisaran perdagangan harian di Rp8.637-Rp8.655 per USD. Sementara nilai  tukar dolar AS tampak bergerak menguat, alhasil mata uang lainnya tampak  melemah. Euro tampak melemah ke 1,4455 per USD, pound melemah ke 1,6343  per USD, dan dolar Australia melemah 1,0558 per USD.
Salah satu  alasan menguatnya dolar AS adalah karena anggaran yang diajukan oleh  pemerintah AS ke Kongres akhirnya dapat disepakati dengan defisit  sebesar USD38 miliar dari senilai USD61 miliar sebagaimana yang  diinginkan oleh partai Republik.
Analis Samuel Sekuritas  Indonesia Lan Soelistianingsih menuturkan pembahasan anggaran tersebut  sangat alot, bertele-tele dan sempat terjadi kebuntuan sehingga  menimbulkan kekawatiran akan ditutupnya pelayanan publik oleh pemerintah  untuk sementara  waktu.
Penutupan tersebut akan  berdampak pada  sekitar 800.000 pekerja. Pemerintah mengajukan USD3,6 triliun anggaran  untuk 2012 dengan  defisit sebesar 9,8 persen dari PDB.
Dengan  pemangkasan tersebut diperkirakan defisit anggaran akan disekitar 9,4  persen dari PDB dari target  partai Republik di 9,1 persen dari PDB.  Namun pemerintah AS masih menghadapi masalah fiskal dalam jangka panjang  karena utang pemerintah sudah mendekati 90 persen dari PDB-nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar