Minggu, 02 Januari 2011

TULISAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI - 10 Cara Lebih Disegani di Kantor

SIAPA yang tidak ingin dipandang sebagai eksekutif sukses, profesional, pekerja keras, cerdas, dikagumi, dan pandai berbicara di hadapan khalayak. Jika ingin rekan kerja memperlakukan Anda dengan lebih serius di tempat kerja, berikut ini adalah sejumlah hal yang perlu dilakukan.

Busana
Meski pepatah mengatakan 'jangan menilai buku dari sampulnya,' dalam dunia profesional, penampilan masuk dalam hitungan. Ada sejumlah aturan tertentu yang mengatur cara seseorang berbusana ke tempat kerja. Kita diharapkan melihat para eksekutif dalam setelan bisnis, sehingga mengasosiasikan mereka yang mengenakan pakaian bisnis dengan posisi kekuasaan. Jadi, jika Anda ingin dianggap serius di tempat kerja, mulailah berpakaian dengan cara seperti itu.

Gaya rambut
Bagi perempuan, ujar Frances Cole Jones, penulis 'The Wow FActor: The 33 Things You Must (and Must Not) Do to Guarantee Your Edge in Today's Business World', memiliki rambut yang tergantung di wajah membuat Anda terlihat lebih muda dan kurang otoritatif dari diri Anda sebenarnya. Sebaliknya, menarik rambut ke belakang dan mengikat atau menyanggulnya ke atas, akan membantu membuat Anda terlihat lebih profesional.

Memperhatikan
Menulis apa yang dikatakan orang lain dapat sebuah pertemuan adalah cara tercepat untuk menjalin persabahatan dengan staf senior, kata Jones.

Gaya bicara
Coba simak setiap kali Anda berbicara, apakah nada menggumam sering tercetus keluar dari mulut? Apakah Anda menaikkan suara di tiap akhir kalimat, sehingga terkesan sedang mengajukan pertanyaan ketika Anda sebenarnya membuat pernyataan? Apakah Anda berbicara terlalu pelan atau cepat?

Semua hal itu akan melemahkan otoritas pesan yang ingin Anda komunikasikan. Praktikkan untuk memproyeksi suara Anda, menjaga nada dan berbicara perlahan sehingga Anda dimengerti.

Jangan jadi 'badut' kantor
Selain komedi situasi seperti 'The Office,' menurut Jones, tempat usaha bukanlah ajang hiburan. ''Meski pun badut atau penggoda akan menciptakan humor atau kontroversi, tidak ada satu pun di antara mereka yang mendapat tempat pertama dalam antrian untuk promosi. Bahkan, mereka mungkin berada di baris pertama orang-orang yang harus diberhentikan,'' ujarnya.

Simpan kehidupan personal
Jangan mencampuradukkan kehidupan pribadi dengan profesional. Meski tidak masalah untuk curhat ke temen kerja terdekat ketika Anda menghadapi masalah pribadi, jangan menggembar-gemborkan kehidupan pribadi Anda di tengah kantor, termasuk di tempat-tempat yang terlihat seperti ruang privat seperti di dalam lift atau kamar mandi.

Rapikan meja kerja
Usahakan untuk selalu merapikan dan mengatur meja kerja Anda. Ruang kerja yang berantakan menyampaikan pesan ketidakdewasaan. Jangan menyimpan terlalu banyak barang-barang pribadi di area meja Anda. Sebuah foto dalam bingkai tidak masalah. Sebuah kartu ucapan ulang tahun yang mengatakan nyeleneh tidak tepat dipajang.

Jaga sikap sosial
Reputasi profesional Anda tidak hanya didasarkan pada apa yang Anda lakukan di tempat kerja, melainkan juga dibentuk pada bagaimana Anda tampil di internet. Jadi, hapus semua foto-foto 'liar' yang dapat merusak reputasi dari halaman Facebook Anda. Ganti privacy setting atau buat aturan pribadi untuk tidak menerima friend request dari kolega-kolega Anda.

Selain itu, Jones menambahkan, ''Jangan pernah sekali pun menulis apa pun yang menghina tentang bosmu, perusahaan, atau kolega pada halaman sosial media Anda. Jika Anda mengira orang lain tidak melihatnya, maka Anda keliru.''

Jalin interaksi
Seorang karyawan di perusahaan besar barangkali tidak setiap hari bisa berinteraksi dengan CEO perusahaan. Jadi, ambil setiap kesempatan yang memungkinkan Anda meninggalkan kesan baik terhadap orang top perusahaan.

''Bicaralah ketika Anda melihat CEO di lift. Tidak perlu mendetail, tapi mengucapkan 'Selamat pagi' akan membuat Anda menonjol,'' kata Jones.

Kerja ekstra
Tunjukkan bahwa Anda serius mengejar karier dengan menjadi sukarelawan untuk memimpin proyek-proyek departemen Anda, dan terlibat dalam berbagai kegiatan sukarela perusahaan. Menurut Jones, manajemen tingkat atas pasti menyadari siapa yang memberikan konstribusi selama jam nonbisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar