BANDA ACEH--MICOM: Nelayan tradisional yang biasanya beraktivitas di  perairan Selat Mlaka, Aceh, sejak dua hari terakhir takut melaut. Pasalnya di kawasan perairan laut setempat sedang dilanda angin kencang dan gelombang  tinggi.
Mereka yang berhenti aktivitas melaut itu adalah nelayan tradisional di  Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Bireuen, Lhokseumawe, dan Aceh Utara.
Patauan Media Indonesia, Senin (3/1), di Laweung, Kecamatan Muara Tiga,  Kabupaten Pidie misanya, para nelayan trdisional yang biasanya berlayar jauh ke laut lepas sekarang hanya menjaring ikan di dekat tepi pantai.
Mereka tidak berani berlayar terlalalu jauh karena takut terseret angin kencang  atau terhempas gelombang tinggi. Apalagi nelayan tardisional Aceh sering  hanyut ke wilayah negara lain serti India dan Myanmar. "Tidak bisa berlayar ke tengah laut karena gelombang mencapai 3-4 meter," kata  Muslim,  warga Muara Tiga.
Tokoh adat laut Aceh, M Adli Abdullah mengimbau nelayan  Aceh selalau mewaspadai gelombang tingg. Setiap turun ke  laut jangan memaksa kehendak bila cuaca tidak memungkinkan. "Kemudian bawalah  peralatan yang memadai seperti pelampung dan persediaan bahan bakar," jelas Adli Abdullah yang  juga  Dosen Hukum di Universitas Syiahkuala Banda Aceh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar