Minggu, 02 Januari 2011

TULISAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI - Kiat Aman dan Menyenangkan dalam Penerbangan

HENDAK menghabiskan libur akhir tahun ke luar kota atau luar negeri menggunakan pesawat? Berikut beberapa tips agar perjalanan Anda aman dan menyenangkan. Ketika sampai di tempat tujuan, Anda hanya perlu berpikir bagaimanan cara bersenang-senang.

1. Usahakan terbang dengan rute yang langsung (bukan melalui transit)

Karena, take-off, landing/pendaratan, dan tahap penerbangan lain saat di landasan pacu mempunyai persentase terbanyak dari kejadian kecelakaan pesawat terbang. Untuk mengurangi risiko itu, sebaiknya Anda memilih jalur langsung tanpa harus transit di bandara lain.

2. Pilihlah pesawat terbang yang berbadan besar

Dalam perancangannya, pesawat terbang yang berkapasitas di bawah 30 penumpang tidak terlalu memerlukan aturan keras. Urusan sertifikasinya juga tidak terlalu ketat jika dibandingkan dengan pesawat berbadan besar. Selain itu secara statistik, dalam suatu pesawat terbang berbadan besar, kita terbilang lebih aman jika suatu waktu mengalami peristiwa serius.

3. Perhatikanlah penempatan pintu darurat

Instruksi preflight kadang dianggap hanya sebagai berita ulangan. Padahal informasi mengenai posisi pintu darurat sangat penting bagi keselamatan kita. Amati posisi pintu darurat, apakah berada di depan atau di belakang Anda lalu hitung perkiraan berapa langkah jarak yang akan ditempuh.

4. Diam di tempat duduk dan selalu kenakan sabuk pengaman

Dalam sebuah rute penerbangan, jalurnya beserta data lainnya berupa ketinggian maupun cuaca yang akan dilaluinya sudah diatur. Namun, cuaca terkadang dapat berubah sehingga sering terjadi pergolakan yang tidak terduga. Dengan selalu mengenakan sabuk pengaman, kita akan mendapat perlindungan ekstra.

5. Jangan membawa barang terlarang

Sudah ada peraturan untuk membawa barang yang boleh dibawa di kabin pesawat (bisa dilihat pada tiket). Misalnya tidak diperbolehkan membawa benda-benda tajam maupun benda gas. Maka itu, pisahkan barang yang akan ditaruh di bagasi dan yang dibawa ke kabin pesawat. Jangan sekali-kali mengabaikan peraturan tersebut karena bisa menjadi masalah saat pemeriksaan di bandara.

6. Tetap menjaga kesadaran

Suatu kondisi darurat tentunya sangat tidak kita inginkan. Jika Anda mesti dilakukan proses evakuasi, itu akan dilaksanakan melalui pintu darurat. Maka diperlukan kesadaran yang tinggi untuk membuat keputusan dan mengikuti arahan kru pesawat.

Makanan dan minuman

Selain beberapa hal di atas, makanan dan minuman yang tidak tepat juga dapat membuat perjalanan menggunakan pesawat akan terasa menyiksa, bahkan berdampak buruk bagi penumpang lain. Untuk menghindari segala ketidaknyamanan yang bisa saja dialami selama penerbangan, berikut ini beberapa makanan dan minuman yang bisa Anda hindari sebelum pergi menggunakan pesawat.

1. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji yang kerap ditemukan di bandara biasanya berminyak dan kaya lemak, ini bisa menyebabkan penyumbatan arteri. Menurut komunitas medis, tubuh tidak mencerna dengan baik makanan yang sarat dengan natrium dan lemak jenuh dan bukti lebih lanjut memperlihatkan bahwa pencernaan pada ketinggian 37.000 kaki lebih sulit dibandingkan tempat pertama.

Mengetahui hal di atas, ada baiknya untuk menghindari makanan berlemak jenuh seperti burger keju, hot dog, kentang goreng dan sejenisnya sebelum terbang.

2. Makanan mengandung gas

Untuk alasan yang jelas, ada baiknya menghindari makanan yang mendorong ekspansi usus, sebagai sifat dari kabin pesawat bertekanan yang kadang bisa membuat perut kembung.

Selain makanan berlemak jenuh, makanan yang mengandung gas seperti bawang, kembang kol, kubis, dan kacang panggang dapat membuat perut Anda merasa seperti sebuah balon yang lebih penuh. Dan masalah gas juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan pribadi atau kesusilaan umum.

3. Alkohol

Sebagian dari Anda mungkin suka menenggak cocktail yang mengandung alkohol sebelum penerbangan. Bagi sebagian orang, hal ini juga dianggap membantu menghilangkan rasa takut terbang dan berfungsi sebagai pil tidur cair.

Namun, dokter mengatakan bahwa mengkonsumsi alkohol sebelum atau selama penerbangan harus dihindari karena dapat memberikan kontribusi pada kesulitan tertidur kembali setelah terbangun. Jika ternyata Anda terlanjur meminumnya, melawan pengaruh minuman keras adalah dengan banyak mengkonsumsi air.

4. Minuman berkarbonasi

Ketika terbang, dan khususnya pada perjalanan panjang, untuk menghindari dehidrasi Anda mungkin akan mengkonsumsi minuman kaleng berkarbonasi seperti pepsi, coca-cola, sprite dan sebagainya, namun ternyata ini bukanlah hal yang baik.

Minuman bersoda bisa berkontribusi pada kembung dan kram, dua musuh dari perjalanan jarak jauh. Sekali lagi, sebaiknya Anda menghindari makanan yang menghambat pencernaan dan berpotensi menimbulkan penderitaan bagi Anda dan sesama penumpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar