Minggu, 02 Januari 2011

TULISAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI - Cara Asyik Tanggapi Dikritik

TIDAK ada orang di dunia ini yang senang dikritik, apalagi jika disampaikan dengan cara negatif. Tapi persoalan kritik-mengkritik ini agaknya sulit untuk dihindarkan, terutama dalam kehidupan profesional. Lalu, bagaimana cara paling bijaksana untuk menghadapinya?

Kritik negatif bisa mematahkan semangat bahkan menurunkan performa kerja. Apalagi jika orang yang dikritik memiliki ego tinggi dan pantang dibilang salah. Tapi, penting bagi setiap pekerja untuk belajar dari kritik yang mereka terima. Berikut ini sejumlah cara untuk mengubah kritik negatif menjadi sesuatu yang positif:

Profesional
Tidak peduli seberapa lama atau seberapa besar rasa cinta Anda terhadap pekerjaan, secara pribadi Anda tidak didefinisikan oleh pekerjaan tersebut. Jadi, kritik terhadap performa Anda mestinya tidak dianggap sebagai sebuah serangan personal. Kenali emosi Anda. Wajar saja untuk merasa berang, sedih, terluka, ragu-ragu dan lain sebagainya. Tapi, sisihkan perasaan tersebut ketika Anda mendiskusikan masalah.

Sumber kritik
Apakah Anda memiliki atasan yang payah atau rekan kerja yang licik? Meski Anda masih harus membenahi kerusakan yang terjadi, kritik negatif yang berasal dari sumber dengan reputasi jelek lebih mudah untuk didiskreditkan.

Inti masalah
Kadang, inti kritik yang dilontarkan seseorang ada benarnya. Hanya saja, hal itu disampaikan dengan cara negatif. Ambil momen untuk menyaring apa yang dikatakan, dan fokuskan perhatian pada isu sebenarnya. Jika Anda memang teledor dan melakukan kesalahan, akui kekeliruan tersebut dan cari solusi untuk memperbaikinya. Jangan melakukan kesalahan yang sama di waktu mendatang.

Rasional
Pertahankan sikap tenang, berikan respon secara rasional, dan dapatkan semua informasi yang diperlukan. Menunjukkan sikap murka, menangis, atau mati-matian defensif tidak akan membantu Anda. Sebaliknya, membicarakan situasi secara tenang dan rasional akan membuahkan penyelesaian. Jangan ragu untuk menanyakan contoh masalah, atau saran guna memperbaiki situasi. Jika tidak setuju dengan umpan balik yang diberikan, bersiap-siaplah mempersenjatai argumen dengan contoh Anda sendiri.

Belajar
Begitu selesai membahas inti masalah atau memperbaikinya, jangan memikirkan hal itu berlarut-larut. Mengenang penolakan atau menginternalisasi penghinaan yang dirasakan tidak akan menginspirasi Anda untuk membuat peningkatan. Apalagi, perasaan benci atau defensif hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar