Minggu, 02 Januari 2011

TULISAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI - Lawan Tiga Pemicu Kejenuhan Kerja

KRITIK negatif yang tak kunjung henti, pekerjaan yang menumpuk, sampai rekan kerja yang tidak kooperatif bisa membuat pekerja mana pun merasa kewalahan dan jenuh dengan kehidupan profesionalnya. Bagaimana cara bertahan dan menjaga pikiran tetap jernih?

Tekanan yang terus-menerus di kantor bisa membuat Anda merasa stres dan depresi. Jangan biarkan hal-hal negatif mengganggu performa Anda, dengan menjalankan sejumlah strategi berikut ini:

Atasan sulit
Kritik tajam yang terus-menerus dilontarkan atasan lambat laun bisa terasa melelahkan. Namun, bagaimana pun Anda dibayar untuk melakukan pekerjaan. Kritik yang dilontarkan tentang performa Anda, bukan sesuatu yang bersifat personal.

Tarik garis pembatas kehidupan pribadi dengan profesional. Jika Anda ingin menyerang sesuatu, seranglah masalah yang ada di depan mata bukan orangnya. Pertahankan sikap tenang dan rasional, persenjatai diri dengan fakta. Jika semua itu gagal, menjauhlah dari sumber masalah selama beberapa waktu, sebelum kembali menghadapinya kemudian.

Kerjaan menumpuk
Jika Anda merasa muak dengan pekerjaan yang menggunung di kantor, coba untuk memisahnya menjadi beberapa langkah kecil. Fokuskan diri untuk menyelesaikannya satu demi satu. Inilah saat yang tepat untuk membuat daftar yang harus dilakukan. Tuliskan setiap langkah kecil yang harus dilakukan, lalu coret ketika Anda telah menyelesaikannya.

Ketika banyak pekerjaan yang selesai dan tercoret dari daftar, Anda akan merasa telah berhasil mencapai sesuatu. Hal itu bisa menjadi motivasi untuk mengerjakan sisa pekerjaan yang belum selesai.

Tekanan perusahaan
Kebijakan perusahaan yang terlalu membatasi dan menekan bisa jadi membuat Anda merasa muak. Tapi, marah-marah dan mengatakan hal-hal negatif tentang perusahaan tempat Anda bekerja bukanlah tindakan yang bijaksana.

Hindari menumpahkan uneg-uneg Anda di Facebook, Twitter, atau media sosial lainnya. Tindakan itu bisa menjadi bumerang yang membahayakan kehidupan profesional Anda. Sebaliknya, pergilah berjalan-jalan santai di luar untuk menenangkan pikiran, atau meluangkan beberapa menit untuk sekadar membaca berita dan menghargai apa yang telah Anda miliki.

Jika solusi itu tidak mempan, ingatlah bahwa Anda bekerja untuk hidup--bukan hidup untuk bekerja. Lalu, rencanakan sesuatu yang asyik untuk dilakukan selepas bekerja, guna membangkitkan semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar